Keluarga Berencana

Di beberapa negara menerapkan Keluarga Berencana untuk mengendalikan populasi penduduk, termasuk Indonesia yang mempunyai populasi mencapai 238,4 Juta pada tahun 2010, yang pastinya di tahun 2012 ini angkanya bertambah lagi. Permasalahan populasi akan susah di atasi karena angka kelahiran di Indonesia selalu meningkat, apakah berhubungan dengan “Mitos Banyak anak banyak rezeki” Angka kematian Ibu dan bayi pasca persalinan juga meningkat sehingga perlunya ada perhatian yang serius, dan beberapa pembelajaran untuk para keluarga atau calon keluarga baru, karena sedikitnya pengetahuan masyarakat dan beberapa orang menganggapnya tabu, sehingga tidak jarang berita-berita praktek Abortus yang terjadi.

Saya pernah membaca salah satu buku, mengenai pengendalian penduduk, ada beberapa sistem pengendalian jumlah penduduk yang pernah terjadi dimuka bumi, diantaranya adalah Program Keluarga Berencana, Peperangan, Wabah Penyakit, Bencana Alam atau Disaster dan lain sebagainya, dari beberapa contoh di atas hanya Keluarga Berencana yang menjadi satu-satunya yang relevan.

Program BKKBN “dua Anak Lebih Baik” mengantikan slogan yang lama, yaitu “Dua Anak Cukup” adalah edukasi terhadap masyarakat, bahwa dengan membatasi jumlah anak akan lebih baik untuk kesejahteraan, mungkin tidak jadi soal kalau kita bisa memprediksikan bahwa kita akan akan kaya atau sejahtera sampai tujuh turunan, tidak sedikit saudara-saudara kita yang kurang mampu tapi mempunyai jumlah anak lumayan banyak, disinilah peran pemerintah lewat BKKBN untuk memberikan edukasi serta dukungan terhadap masyarakat.

Sejarah :

Pada awal abad ke 19, di Inggris, upaya keluarga berencana mula-mula timbul atas prakarsa sekelompok orang yang menaruh perhatian pada masalah kesehatan ibu. Maria Stopes (1880 – 1950) menganjurkan pengaturan kehamilan di kalangan kaum buruh di Inggris. Di Amerika Serikat dikenal Margareth Sanger (1883 – 1966) yang dengan program nya birth control merupakan pelopor Keluarga Berencana modern.

Pada tahun 1917 didirikan National Birth Control League dan pada Nopember 1921 diadakan American National Birth Control Conference yang pertama, salah satu hasil konferensi tersebut adalah pendirian Internasional di New York American Birth Control League dengan Margareth Sanger sebagai ketuanya. Pada 1925 ia mengorganisasi Konferensi Internasional di New York yang menghasilkan pembentukan International Federation of Birth Control League. Selanjutnya pada 1927 Margareth Sanger menyelenggarakan World Population Conference di Jenewa yang melahirkan International Women for Scientific Study on Population dan International Medical Group for the Investigation of Contraception.

Pada 1948 Margareth sanger ikut mempelopori pembentukan International Committee on Planned Paranthood yang dalam konferensinya di New Delhi pada 1952 meresmikan berdirinya International Planned Parenthood Federation (IPPF). Federasi ini memilih Margareth Sanger dan Rama Ran dari India sebagai pimpinannya. Sejak saat itu berdirilah perkumpulan-perkumpulan Keluarga Berencana di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang mendirikan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

Selanjutnya peristiwa-peristiwa bersejarah di dalam perkembangan Keluarga Berencana di Indonesia adalah masuknya program KB itu ke dalam Repelita I dan berdirinya Badan Koordinasi Keluarga Berencana.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.