penantian malam

Nyeri dingin menusuk tulang sangat, sepasang tangan melingkar dada peluk erat, bulu kuduk tak layu, mata erat terpejam, fajar blum tiba, kegalauan hati menunggu sang fajar, menanti hangat terik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.