Hidup tanpa ujian bagai sayur tanpa garam, ujian terbesar dalam hidup adalah sakit, momentum dimana hamba menjadi lebih dekat dengan sang pencipta, merasakan sakit seyogyanya menumbuhkan rasa sabar dan legowo bahwa segala sesuatu hanyalah milik Allah dan disanalah jua sebaik-baiknya tempat kembali, maka tumbuhlah rasa iklas untuk tidak memiliki.
Sepekan ini kami sekeluarga mendapatkan cobaan itu, kami beserta anak anak kami beruntun sakit, demam tinggi, pening, batuk dan lain sebagainya, rumah kami yang biasanya penuh dengan drama akhirnya hibernasi, kami bak beruang tidur diperaduan musim dingin.
Maraknya virus flu yang beregenerasi membuat kami sangat was-was dengan keadaan ini, kecemasan itu pasti ada karena pengetahuan kami mengenai hal tersebut sangat minim, laju informasi pun tidak serta merta bisa dicerna mentah-mentah sehingga membutuhkan kejelian menyaring informasi dengan edukasi yang minim.
Semoga lekas sembuh anak-anakku, biar rumah ini ceria kembali