Gerhana Matahari Total (GMT) di Indonesia merupakan fenomena yang spesial karena terjadi setiap 33 tahun sekali.
Di tahun 2016, menurut iklan televisi Indonesia adalah satu-satunya negara yang daratannya akan dilintasi GMT. Dan konon bukingan hotel-hotel di beberapa kota yang sangat baik untuk menikmati fenomena tersebut sudah habis terbooking sejak 1 tahun terakhir, fenomena ini pernah terjadi sebelumnya, yaitu pada tahun 1983, kala itu saya masih kecil sekali umur 4 tahun dan kemudian akan terjadi lagi pada 9 Maret 2016 tepat hari ini, Setelah itu akan bisa melihatnya kembali pada tahun 2049.
Lalu kenapa saya lebih memilih menghabiskan waktu di mesjid pada hari ini bahkan saya tidak melihat gerhana hari ini, padahal 33 tahun cuman terjadi sekali, dan 2049 mungkin saya sudah mati 🙂 jangan sok alim deh haha. Bukan begitu saudara bukankan rosul mengajarkan kita bahwa jika kita melihat gerhana, maka berdoalah diantaranya juga adalah bersedekah dlsb.
Hidup cumam sekali dan gerhana ini pun adalah gerhana matahari ke 2 dalam hidup ku, walau masih kecil saat itu tapi masih bisa saya ingat dari kenangan2 cerita ortu kala itu, lantas kenapa saya melewatkannya begitu saja, tidak ada yang terlewatkan, dari pada saya nongkrong di pinggir jalan foto gerhana lebih baik shalat lah, memohon ampun sekaligus dapat pahala jadi sama sekali tidak ada amalan yang terlewatkan.
Terserah jika ada yang menganggap saya sok alim atau apalah apalah, yang ingin saya tekankan pun adalah hidup hanya sekali bro, dan bahkan gerhana matahari pun mungkin cuman sekali seumur hidup, kata ustad sapa tau gerhana itu adalah tanda bahwa kiamat akan datang, sungguh kebaikan dikala kiamat datang kita semua sedang beribadah.
Saya belum mengerti sama sekali bagaimana melaksanakan shalat gerhana, ternyata beda loh, jam 7 pagi saya sudah berada di mesjid lalu jam 8 lewat pak imam menuntun kami tata cara sholat gerhana, yaitu 2 rakaat, 4 kali baca Alfatihah, 4 kali rukuk dan sujud, jadi semuanya berjumlah 4 kali, begitulah cara nya, lengkapnya seperti demikian, refrensi dari internet.
Cara Mengerjakan Shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari :
Pertama : Shalat gerhana adalah 2 raka’at sebagaimana shalat biasanya, boleh kita laksanakan sendiri-sendiri, atau mungkin lebih utama jika kita melaksanakannya secara berjama’ah
Yang Kedua : Shalat 2 raka’at dengan 4 kali rukuk, dan juga 4 kali sujud, yaitu pada raka’at pertama (sesudah rukuk dan i’tidal) kita membaca surat Al-Fatihah lagi, selanjutnya kita terus melakukan rukuk sekali lagi dan i’tidal, kemudian kita terus sujud selanjutnya sebagaimana biasa. Dan pada raka’at kedua juga kita lakukan seperti halnya pada raka’at yang pertama. Jadi dengan demikian shalat Gerhana tersebut seluruhnya berjumlah 4 rukuk, 4 fatihah dan 4 sujud.
Apabila shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari tersebut dilaksanakan seperti shalat biasanya yakni 2 raka’at dengan 2 rukuk, maka hal itu tidak menjadi halangan juga (sah sah saja).
Adapun niatnya terserah bahasa masing-masing tetapi tuntunannya bisa juga seperti yang dibawah ini
Gerhana Bulan
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushallii Sunnatal Khusuufil-Qomari Rak’ataini Lillahi Ta’alaa
Artinya : Saya niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Bulan dua rakaat karena Allah ta’ala
Gerhana Matahari
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushallii Sunnatal Kusuufis-Syamsi Rak’ataini Lillahi Ta’alaa
Artinya : Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Matahari dua rakaat karena Allah ta’ala
Jadi bedanya adalah “Khaf” dan “K” adapun Qamari dan Syamsi bisa di lafas kan atau tidak, (Wallahu A’lam Bissawab)
Demikian curhat ini semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika ada yang salah, jika bermanfaat semua datangnya dari Allah jika salah itu adalah kesalahan saya, karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.