Hidup butuh sakit

Hidup tanpa ujian bagai sayur tanpa garam, ujian terbesar dalam hidup adalah sakit, momentum dimana hamba menjadi lebih dekat dengan sang pencipta, merasakan sakit seyogyanya menumbuhkan rasa sabar dan legowo bahwa segala sesuatu hanyalah milik Allah dan disanalah jua sebaik-baiknya tempat kembali, maka tumbuhlah rasa iklas untuk tidak memiliki.

Sepekan ini kami sekeluarga mendapatkan cobaan itu, kami beserta anak anak kami beruntun sakit, demam tinggi, pening, batuk dan lain sebagainya, rumah kami yang biasanya penuh dengan drama akhirnya hibernasi, kami bak beruang tidur diperaduan musim dingin.

Maraknya virus flu yang beregenerasi membuat kami sangat was-was dengan keadaan ini, kecemasan itu pasti ada karena pengetahuan kami mengenai hal tersebut sangat minim, laju informasi pun tidak serta merta bisa dicerna mentah-mentah sehingga membutuhkan kejelian menyaring informasi dengan edukasi yang minim.

Semoga lekas sembuh anak-anakku, biar rumah ini ceria kembali

Wirausaha bebas mengatur ritme kerja

Pernah ada seorang kawan ku mengatakan bahwa wawancara kerja adalah ajang meninggikan harga jual diri, jual dirimu semahal mahalnya pada saat wawancara kerja, makin tinggi spesifikasimu makin mahal pula penawaran perusahaan untuk mendapatkanmu dan menjadi koleksi perusahaan mereka. Karena mirip sebuah transaksi jual beli dalam artian kamu menjual waktu dan kemampuanmu untuk digunakan oleh perusahaan, timbal baliknya pun adalah sebuah imbalan gaji, begitulah dunia kerja.

Tidak sedikit pekerja mengeluhkan permasalahan karena mereka bekerja sehingga waktu untuk bertemu keluarga menjadi sedikit dan singkat, seluruh waktu itu tersita untuk pekerjaan, belum waktu diluar kantor pun misal perjalanan sepulangnya yang harus menerobos kemacetan yang cukup menghabiskan lagi waktumu.

Kalau kamu memulai usaha sendiri, maka kamu dapat mengatur ritme dan waktu bekerjamu sendiri, bahkan bila usaha yang kamu tekuni berlokasi dirumah sendiri, maka tidak perlulah meninggalkan rumah, contoh kecil usaha yang kami kelola bersama dengan istriku waktu efektif kerja kami biasanya malam hari jadi pada saat siang harinya setelah anak-anak pulang sekolah bisa kami gunakan waktu untuk bercengkrama dengan anak-anak.

Jadi rutinitas antar jemput anak-anak ke sekolah, menemani istri ke pasar, dan aktifitas lainnya masih bisa dilakukan, gimana gengs cukup menarik bukan, dengan membuka usaha sendiri kamu bisa mengatur ritme bekerja mu sendiri seperti apa yang paling pas dan nyaman dilakukan.

Usaha sendiri dapat memaksimalkan kemampuan

Membuka usaha sendiri (wiraswasta) kamu berkesempatan menuangkan semua ide-ide kreatifitas orisinil mu, bahkan semua kemampuan terselubung mu dapat kamu tuang kan dalam usaha mandiri mu, banyak anak muda jaman now mempunyai kemampuan menjual daring (online) yang mantab-mantab, tidak hanya itu kemampuan mereka bernegosiasi pun tidak bisa dipandang remeh, intinya adalah dengan memiliki usaha sendiri maka kamu memiliki kebebasan berkreasi, mengatur ritme usaha kamu, tidak tergantung pada batasan-batasan yang mungkin akan kamu jumpai pada saat kamu bekerja kantoran di perusahaan orang lain.

Jadi dengan adanya kebebasan menentukan cara bekerja perusahaan mu membuatnya bisa lebih maksimal dan sudah tentu akan dibarengi dengan semangat kerja yang berlipat ganda pula, dengan semangat yang tinggi inilah di harapkan akan membuahkan hasil yang maksimal pada tumbuh kembang usaha mu. (Bersambung yah… Blog kok kayak status Facebook 😂 di tunggu update selanjutnya yah gengs)

Bisa punya penghasilan tak terbatas

Dalam setiap wawancara bisnis, pertanyaan paling populer adalah masih pada penghasilan dari bisnis itu sendiri, hal yang paling mendasar dan menarik memang jika berbicara penghasilan, tetapi yang perlu kamu ketahui dalam dasar bisnis; Modal, Penghasilan dan Resiko selalu berbanding lurus maka diperlukan perencanaan yang matang, karena hanya orang yang beruntung yang lahir langsung jadi orang kaya apa lagi jadi raja se jagad raya.

Siapa sih yang tidak ingin mendapat penghasilan yang tinggi? Sangat menarik bukan, membuka usaha berbeda dengan bekerja kantoran diperusahaan orang lain, kalau kamu kerja kantoran maka penghasilan kamu adalah sebesar gaji bulanan mungkin ditambah tunjangan bila ada, yang dimana gaji dan tunjangan itu telah ditetapkan oleh pemilik perusahaan, atau jika kamu berprestasi, ber perilaku baik, bisa jadi menggugah hati bos kamu untuk mengajukan ke pemilik perusaahan agar menaikkan gaji, tetapi balik lagi disetujui atau tidak itu tergantung pemilik perusahaan. Sebaliknya jika kamu membuka usaha sendiri pasti kamu sudah tau kan, artinya posis kamu adalah pemilik perusahaan tersebut walau dalam sekala kecil maka kamu bisa mendapatkan penghasilan dalam jumlah yang sangat besar bahkan tak terbatas tergantung bagaimana kinerja dan pengelolaan usaha kamu kedepannya.

Bersambung

Kenapa harus punya usaha sendiri

Suatu ketika, pada saat itu saya masih bekerja kantoran sebagai tenaga outsource di salah satu perusahaan pelat merah, tak pernah terpikir bahwa akan kehilangan pekerjaan, mungkin pada saat itu saya berada pada posisi sangat nyaman, yaitu dimana pekerjaan kantoran adalah segalanya, sumber mata pencaharian dan penopang hidup saya satu-satunya.

Setelah semuanya tiba pada titik dimana saya tidak dapat lagi dipertahankan oleh perusahaan, karena tuntutan mulia setiap pekerjaan adalah gaji murah, muda, enerjik dan patuh. Hari itu mungkin mirip seperti hari dimana akhir dari kehidupan, baru memiliki anak, mempunyai tanggungan asuransi dan segala pernak pernik penunjang kehidupan, yang kalau ditilik sebenarnya kalau kamu tidak memilikinya kamu masih bisa tetap hidup tentram.

Lalu beranjak dari situlah muncul pertanyaan ini, kenapa harus punya usaha sendiri? Mungkin kamu belum pernah tau atau tidak mau cari tau kalau Bob sadino, HM Sampoerna, paman gober dll mereka memulai pundi-pundi nya dari membuat usaha sendiri, terus apa manfaatnya buat diri saya pribadi.

Membuat usaha sendiri artinya kamu sudah harus tau apa resikonya dan apa keuntungannya, jadi dalam artian kamu sudah harus bisa memprediksi kapan saya harus bertahan dan kapan saya harus bangkrut, nanti kita akan bahas di sesi lain kenapa harus bangkrut, karena tidak selamanya bangkrut itu di-karena-kan me-rugi tetapi untuk menyelamatkan perusahaan dari kerusakan yang lebih majemuk.

Bersambung

Artisan bukan kelinci percobaan

Sebagian artisan gila atau kepepet menggunakan tubuhnya sebagai kelinci percobaan, teringat seperti di film spiderman seorang professor ahli genetika mencoba kloning tangan kanannya dengan dna kadal yang terinspirasi dari regenerasi ekor kadal.

Saya pun termasuk gila, tetapi tetap dalam koridor riset seperti kisah diatas, berawal dari diagnosa batu ginjal yang di rilis rumah sakit awal bros makassar, sebagian dokter menyarankan banyak minum dan menkonsumsi jamu batugin, sukses membuat saya stres karena dalam pemikiran saya bahwa sebagian besar pasien gagal ginjal ujungnya adalah yah tau sendiri (batu ginjal tidak sama dengan gagal ginjal).

Banyak baca ternyata batu ginjal bukan lah penyebab gagal ginjal tetapi bisa jadi menjadi pemicu, mengontrol kholesterol dan asam urat serta kesehatan pangkreas adalah inti penting, lalu saya mengingat apa kata bapakku mengenai organ vital manusia adalah: Jantung, liver, pangkreas, empedu, ginjal dan beberapa organ lain.

Berawal dari kisah tersebut, saya memberanikan diri sekaligus ber-Ikhtiar dengan kombucha, kenapa saya fokus terhadap kombucha bahkan sebagian artisan menganggap saya tidak mau move-on dari kombucha alasannya saya sudah jelaskan diatas yah.

Setelah 2 tahun sejak saya divonis batu ginjal, akhirnya saya kembali ke awalbros untuk cekup dan hasilnya sangat memuaskan batu ginjal nihil, senang dengan ikhtiar selama ini, ikhlas dan tetap berusaha membuahkan hasil. Seingat saya tidak terlalu agresif dalam konsumsi kombucha dengan selingan imbost (garlic honey) dan cuka apel.

Alhamdulillah, segala usaha tidak sia-sia, karena itu kenapa saya fokus dengan riset kombucha bukan untuk kesehatan sebenarnya tetapi fokus pada bagaimana mbudidayakan kombucha sudah sekitar 6 tahun saya tidak lepas dari kombucha, bahkan anakku yang bungsu yang masih berumur 5 tahun adalah partner menikmati kombucha ku didapur.