Kemerdekaan adalah hak bagi seluruh rakyat indonesia
Merayakan kemerdekaan Indonesia biasanya di tandai dengan upacara bendera, pengibaran sang saka merah putih, detik-detik proklamasi dan lain sebagainnya. Karena sudah lupa prosesinya dan samar samar masih teringat dibenak jaman masih sekolah dulu, karena upacara bendera sudah tidak dilakukan di instansi non-pemerintah seperti kantor sewa-sta dan khususnya pengangguran :p .
Waktu masih dibandung dulu, saya sering bertanya untuk di ceritakan oleh eyang yang dulunya adalah pejuang 45 dan bagian dari tentara siliwangi, pernah ikut membebaskan irian barat, sepintas cerita tersebut seperti dongeng dan kisah kapten amerika yang heroik itu, bahkan eyang pernah berperang dimakassar tuk merebut lapangan udara yang sekarang adalah Lanud Hasanuddin, sewaktu menyisir sungai tello untuk ke mandai, tidak melewati jalur darat karena bahaya banyak tentara belanda, pas di sekitar tello yang katanya sekarang jadi PLTU, ada sekitar dua batalion di berondong oleh belanda, yang hidup waktu itu hanya tinggal beberapa orang saja, sambil tertawa dan batuk batuk sangat jelas diraut wajah eyang wajah-wajah kawan yang ia kubur katanya, membutuhkan waktu 2 hari 2 malam tanpa istirahat, lokasi pekuburan pas di sekitar sungai tello tapi sy tidak tau dimana lokasi yang di maksud eyang.
Sekilas seperti cerita dongeng saja tetapi itu kejadian nyata, sayapun bertanya kepada eyang, jadi eyang waktu itu sudah membunuh berapa orang musuh, eyang ku pun hanya tersenyum dan berkata ada yg di bedil ada yang di sangkur dll, ih serem sekali, tapi itulah duka masa penjajahan sewaktu para pejuang kemerdekaan merebut kemerdekaan walau nyawa taruhannya, tak ada arti sebuah nyawa kalau dijajah, di dinding rumah eyang banyak tergantung penghargaan, segelintir saya pun bertanya tetang pak Harto dan Kahar musakkar, pak harto sering berdiskusi dengannya katanya pemimpin yang tegas dan berbaur dengan bawahannya, itu yang eyang katakan, sewaktu di tugaskan tuk menangkap pak kahar musakkar pun eyang bercerita sering bertemu dengan kahar bahkan pernah di tangkap oleh pasukan kahar tetapi karena eyang berkawan dengan kahar akhirnya dia hanya bercerita sambil bercengkrama katanya lalu dia balik lagi ke batalionnya, masa lalu katanya 🙂
Kalo merasa masih di jajah apa pantas dikata merdeka, ups.. Bukan urusan saya, sekali merdeka tetap merdeka, selama hayat masih dikandung badan tidak ada kata menyerah, move on broh.
Tradisi 17an kalo gag ada lomba gag afdol, noleh samping kiri dan kanan tetangga lorong sudah pada meriah, pernak-pernik 17an sudah lebih dulu nangkring disana sini demi menyambut hari kemerdekaan.
Saat ini menyikapi kemerdekaan bukan berjuang dengan senjata dan bambu runcing lagi tuk mempertahankan kemerdekaan, padahal kala itu proklamasi sudah di kumandangkan, menyatakan pada dunia bahwa indonesia telah merdeka, saat ini tetap saja merasa di jajah, padahal proklamasi ditiap upacara 17an di kumandangkan.
Sekali lagi bukan urusan saya, penjajahan akan tetap ada dimuka bumi khatulistiwa ini sampai kapanpun, berbagai macam kepentingan memaksakan kehendak penjajahan apapun caranya.
Jika ingin merdeka, maka merdekalah, buatlah kemerdekaanmu sendiri di hari kemerdekaan ini, Dirgahayu Republik Indonesia.