Wirausaha bebas mengatur ritme kerja

Pernah ada seorang kawan ku mengatakan bahwa wawancara kerja adalah ajang meninggikan harga jual diri, jual dirimu semahal mahalnya pada saat wawancara kerja, makin tinggi spesifikasimu makin mahal pula penawaran perusahaan untuk mendapatkanmu dan menjadi koleksi perusahaan mereka. Karena mirip sebuah transaksi jual beli dalam artian kamu menjual waktu dan kemampuanmu untuk digunakan oleh perusahaan, timbal baliknya pun adalah sebuah imbalan gaji, begitulah dunia kerja.

Tidak sedikit pekerja mengeluhkan permasalahan karena mereka bekerja sehingga waktu untuk bertemu keluarga menjadi sedikit dan singkat, seluruh waktu itu tersita untuk pekerjaan, belum waktu diluar kantor pun misal perjalanan sepulangnya yang harus menerobos kemacetan yang cukup menghabiskan lagi waktumu.

Kalau kamu memulai usaha sendiri, maka kamu dapat mengatur ritme dan waktu bekerjamu sendiri, bahkan bila usaha yang kamu tekuni berlokasi dirumah sendiri, maka tidak perlulah meninggalkan rumah, contoh kecil usaha yang kami kelola bersama dengan istriku waktu efektif kerja kami biasanya malam hari jadi pada saat siang harinya setelah anak-anak pulang sekolah bisa kami gunakan waktu untuk bercengkrama dengan anak-anak.

Jadi rutinitas antar jemput anak-anak ke sekolah, menemani istri ke pasar, dan aktifitas lainnya masih bisa dilakukan, gimana gengs cukup menarik bukan, dengan membuka usaha sendiri kamu bisa mengatur ritme bekerja mu sendiri seperti apa yang paling pas dan nyaman dilakukan.

Usaha sendiri dapat memaksimalkan kemampuan

Membuka usaha sendiri (wiraswasta) kamu berkesempatan menuangkan semua ide-ide kreatifitas orisinil mu, bahkan semua kemampuan terselubung mu dapat kamu tuang kan dalam usaha mandiri mu, banyak anak muda jaman now mempunyai kemampuan menjual daring (online) yang mantab-mantab, tidak hanya itu kemampuan mereka bernegosiasi pun tidak bisa dipandang remeh, intinya adalah dengan memiliki usaha sendiri maka kamu memiliki kebebasan berkreasi, mengatur ritme usaha kamu, tidak tergantung pada batasan-batasan yang mungkin akan kamu jumpai pada saat kamu bekerja kantoran di perusahaan orang lain.

Jadi dengan adanya kebebasan menentukan cara bekerja perusahaan mu membuatnya bisa lebih maksimal dan sudah tentu akan dibarengi dengan semangat kerja yang berlipat ganda pula, dengan semangat yang tinggi inilah di harapkan akan membuahkan hasil yang maksimal pada tumbuh kembang usaha mu. (Bersambung yah… Blog kok kayak status Facebook 😂 di tunggu update selanjutnya yah gengs)

Bisa punya penghasilan tak terbatas

Dalam setiap wawancara bisnis, pertanyaan paling populer adalah masih pada penghasilan dari bisnis itu sendiri, hal yang paling mendasar dan menarik memang jika berbicara penghasilan, tetapi yang perlu kamu ketahui dalam dasar bisnis; Modal, Penghasilan dan Resiko selalu berbanding lurus maka diperlukan perencanaan yang matang, karena hanya orang yang beruntung yang lahir langsung jadi orang kaya apa lagi jadi raja se jagad raya.

Siapa sih yang tidak ingin mendapat penghasilan yang tinggi? Sangat menarik bukan, membuka usaha berbeda dengan bekerja kantoran diperusahaan orang lain, kalau kamu kerja kantoran maka penghasilan kamu adalah sebesar gaji bulanan mungkin ditambah tunjangan bila ada, yang dimana gaji dan tunjangan itu telah ditetapkan oleh pemilik perusahaan, atau jika kamu berprestasi, ber perilaku baik, bisa jadi menggugah hati bos kamu untuk mengajukan ke pemilik perusaahan agar menaikkan gaji, tetapi balik lagi disetujui atau tidak itu tergantung pemilik perusahaan. Sebaliknya jika kamu membuka usaha sendiri pasti kamu sudah tau kan, artinya posis kamu adalah pemilik perusahaan tersebut walau dalam sekala kecil maka kamu bisa mendapatkan penghasilan dalam jumlah yang sangat besar bahkan tak terbatas tergantung bagaimana kinerja dan pengelolaan usaha kamu kedepannya.

Bersambung

Kenapa harus punya usaha sendiri

Suatu ketika, pada saat itu saya masih bekerja kantoran sebagai tenaga outsource di salah satu perusahaan pelat merah, tak pernah terpikir bahwa akan kehilangan pekerjaan, mungkin pada saat itu saya berada pada posisi sangat nyaman, yaitu dimana pekerjaan kantoran adalah segalanya, sumber mata pencaharian dan penopang hidup saya satu-satunya.

Setelah semuanya tiba pada titik dimana saya tidak dapat lagi dipertahankan oleh perusahaan, karena tuntutan mulia setiap pekerjaan adalah gaji murah, muda, enerjik dan patuh. Hari itu mungkin mirip seperti hari dimana akhir dari kehidupan, baru memiliki anak, mempunyai tanggungan asuransi dan segala pernak pernik penunjang kehidupan, yang kalau ditilik sebenarnya kalau kamu tidak memilikinya kamu masih bisa tetap hidup tentram.

Lalu beranjak dari situlah muncul pertanyaan ini, kenapa harus punya usaha sendiri? Mungkin kamu belum pernah tau atau tidak mau cari tau kalau Bob sadino, HM Sampoerna, paman gober dll mereka memulai pundi-pundi nya dari membuat usaha sendiri, terus apa manfaatnya buat diri saya pribadi.

Membuat usaha sendiri artinya kamu sudah harus tau apa resikonya dan apa keuntungannya, jadi dalam artian kamu sudah harus bisa memprediksi kapan saya harus bertahan dan kapan saya harus bangkrut, nanti kita akan bahas di sesi lain kenapa harus bangkrut, karena tidak selamanya bangkrut itu di-karena-kan me-rugi tetapi untuk menyelamatkan perusahaan dari kerusakan yang lebih majemuk.

Bersambung